Zafira Fiona Islami

Perkenalkan dirimu dan latar belakangmu 

Namaku Zafira Fiona Islami, biasa dipanggil Zafira. Aku merupakan mahasiswa FEB UI jurusan manajemen, angkatan 2018. Hopefully, aku akan lulus pada tahun 2022. Di UI, aku mengambil kelas khusus internasional dan sempat mengikuti pertukaran pelajar ke Belanda, tepatnya di University of Groningen. Di Danone, aku menempati posisi Channel and Category Development Intern. Selagi magang di Danone, kesibukanku adalah menyusun skripsi dan mengikuti volunteer di sebuah nonprofit organization. Masa intern-ku sendiri berakhir per Maret 2022. 

Apa saja tugas utama dan lingkup kerja mu sebagai Channel and Category Development Intern di Danone?

Posisiku secara general adalah sebagai sales. Aku mengurus rencana channel (tempat perusahaan melakukan penjualannya) yang akan digunakan oleh Danone serta kategorinya. Divisi Channel and Category Development tempatku berada ini termasuk ke dalam divisi Sales, Strategy, and Planning. Spesifiknya, aku bekerja di bawah General Trait Retail Team. 

Danone sendiri terbagi menjadi dua business unit: specialized nutrition dan waters. Bagianku adalah mengurus waters di general trait atau toko-toko tradisional seperti toko kelontong dan warung. Berkebalikan dari general trait, terdapat modern trait yang mengurus penjualan di supermarket, serta trait lain yang mengurus penjualan di tempat-tempat makan.

Bagaimana proses seleksi untuk posisi Channel and Category Development Intern di Danone?

Proses rekrutmenku berjalan cukup cepat, kebetulan tahap HR dan user interview-ku juga digabung karena beberapa hal. Kasusku ini memang tidak terjadi di semua orang. Selain HR interview dan user interview, aku juga diberikan minitest yang menguji kemampuanku di bidang excel. Di tes ini, aku dibantu sedikit-sedikit oleh user-ku.

Faktor pertimbanganmu dalam memilih intern di Danone?

Latar belakang volunteer maupun pekerjaanku sebelumnya selalu di bidang marketing. Saat kuliah, aku sempat mencoba mengembangkan ketertarikanku di bidang HR. Saat mencari magang, hal pertama yang kulihat adalah perusahaan. Dulu, aku tertarik untuk bekerja di FMCG. Berbekal keinginanku untuk tidak ingin kembali berkecimpung di bidang marketing, aku mulai mencari tahu seluk-beluk tentang sales ke salah satu temanku. Luckily, I found this interesting. Aku merasa bidang ini menarik, sedikit mirip dengan marketing tetapi mungkin lebih banyak berurusan dengan data. Karena ini adalah suatu hal yang menarik bagiku, akupun memutuskan untuk mencobanya saja dulu–aku selalu tertarik untuk mencoba hal baru.

Seperti yang tadi kusebutkan, ada beberapa hal yang kutemukan di sales tetapi tidak di marketing, beberapa di antaranya adalah urusan dengan angka dan data. Di sales, aku harus menginterpretasikan data menjadi sebuah hasil yang dapat dibaca.

Sejak kecil, aku bercita-cita bekerja di perusahaan multinasional dan memiliki nama yang besar. Semasa aku menjalani sekolah menengah atas dan kuliah, aku menemukan satu industri yang cukup menyita perhatian, yaitu FMCG. Menurutku, industri ini akan selalu ada dan memiliki demand yang tinggi. Tantangannya, kita harus mengetahui bagaimana cara industri ini stay in the market–cara untuk terus relevan di pasaran, karena bahkan sebuah market leader pun pasti memiliki banyak kompetitor lain sehingga ia tidak boleh lengah.

Bagaimana pengalamanmu bekerja sebagai Channel and Category Development Intern di Danone?

Di minggu pertamaku bekerja, aku langsung melakukan training untuk kerjaan day-to-day-ku yaitu membuat weekly report. Di sana, aku diajari cara mengolah data weekly sales menjadi laporan yang bisa dipresentasikan, menentukan tren sales minggu ini, dan semacamnya. Di training minggu kedua, aku diberikan pendalaman mengenai hal yang sedang aku kerjakan, basically mengenai jabatan dan kerjaanku secara lebih detail. 

Bagiku, minggu pertama bergabung di perusahaan adalah minggu yang krusial, sebab intern akan mulai berkenalan dengan situasi dan kondisi dari pekerjaan itu sendiri. Hal ini penting untuk membuat impression apakah kita akan menyukai pekerjaan kita ke depannya atau tidak.

Minggu pertamaku bergabung kebetulan bertepatan dengan minggu-minggu terakhir beberapa orang bekerja di Danone, yang artinya sedang akan dilakukan job rotation. Banyak acara perpisahan yang digelar, salah satunya adalah acara outbound. Serunya, bahkan seorang intern baru sepertiku diundang untuk mengikuti acara perpisahan tersebut. Mungkin ini adalah hal yang terkesan sepele, tetapi cara aku dilibatkan ke acara-acara tersebut walaupun aku masih seorang “pendatang baru” di Danone membuatku merasa sudah benar-benar tergabung menjadi keluarga besar Danone.

Menurutmu, apa saja hal yang kamu sukai sebagai Channel and Category Development Intern di Danone?

Aku menyukai bagaimana timku adalah tim yang sangat solid dan cara orang-orang di Danone melibatkanku dalam banyak hal. Aku bukan intern dari program DSTAR–Program Magang Kampus Merdeka–sehingga aku tidak mendapat project seperti yang didapat intern DSTAR lain. Meskipun begitu, user-ku selalu memastikan agar aku tetap dilibatkan dalam project-project tersebut sehingga aku pun membantu mereka di beberapa bagian project yang sedang mereka kerjakan. 

Aku juga mendapat implicit learning dari pengalaman learning by doing-ku di Danone. Aku sering dilibatkan dalam rapat sehingga aku dapat mengetahui dan memerhatikan apa yang biasanya dibicarakan orang-orang di lingkungan kerja saat sedang mengadakan meeting. Aku belajar cara berdiskusi dan bertukar pikiran dengan orang-orang yang berbeda pendapat satu sama lain, juga cara berkomunikasi dan kerja sama yang benar. 

Dengan tim-tim lain, aku cukup dekat. Pengalaman yang lebih banyak di berbagai bidang membuat coworkers di sekitarku seru diajak berdiskusi, sebab mereka juga sangat terbuka untuk memberi saran dan masukan. Aku sendiri jadi merasa memiliki mentor untuk sharing serta bertukar cerita.

Uang saku dan Benefit Intern di Danone?

Dengan tidak mematok ekspektasi apa pun mengenai uang saku, aku sangat bersyukur dan merasa cukup dengan uang saku yang didapat sebagai “gaji” dari magangku di sini. Benefit lain yang kudapat adalah makan siang gratis dari Danone apabila sedang bekerja secara WFO (serta banyak traktiran-traktiran lain dari timku sendiri, hehehe).

Saran untuk para Fresh Grad/Mahasiswa yang ingin apply intern?

First things first, tentu saja siapkan CV. Buat serelevan mungkin dengan pekerjaan yang akan kalian apply, sesuaikan dengan target ke depan. Minimal kalian sudah decide industri apa yang ingin diambil sehingga bisa ada trade off antara apa yang kamu kerjakan dan keinginanmu. Banyak yang bilang susunlah CV yang ATS friendly, nah itu juga sangat penting terutama untuk perusahaan besar seperti consulting atau FMCG (karena yang apply di situ banyak banget!). Kalau perlu, siapkan template berupa cover letter dan body text dalam mengirim email. 

Kedua, persiapkan interview-mu. Setiap perusahaan memiliki standar interview yang berbeda, tetapi yang penting kalian percaya diri dengan apa yang kalian katakan. Kalian bisa point out hal-hal yang menonjol dari CV kalian, seperti menggunakan kata-kata “as you can see from my CV…”. Di luar itu, kecocokan personality kalian dengan perusahaan juga sangat berpengaruh. 

Terakhir dan yang terpenting, kalian harus memiliki kesabaran yang tinggi. Aku sering banget di-reject company, digantung company, bahkan kadang aku lupa kalau aku sudah pernah apply di company tersebut. Saranku, kalian bisa bikin sheet yang isinya requirements ketika mendaftar di suatu perusahaan dan berfungsi juga sebagai tracker perusahaan mana saja yang sudah kamu daftar. Dengan begitu, kalian bisa lebih matang dalam menentukan langkah apa yang selanjutnya harus diambil.

Share cerita ini ke temanmu, yuk! Kamu juga bisa berbagi pengalaman kamu bekerja di perusahaanmu via link ini. Selain itu, kamu juga bisa apply ke lowongan kerja yang tersedia disini.